Cakrawalapos.com
GresikHeadlinePemerintahan

Kabar Baik! Hasil Panen Kampung Bandeng Gresik Melonjak, Gus Yani Ujicobakan Pupuk Tambak Organik

GRESIK – Kabupaten Gresik memiliki kampung bandeng di bawah binaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Lokasinya terletak dekat pesisir utara yakni di Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah.

Untuk memaksimalkan budidaya ikan bandeng di sana, penerapan pupuk tambak organik mulai diujicobakan.

Uii coba pupuk organik itu dipimpin langsung Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. Ia mengatakan, kampung bandeng saat ini dapat menghasilkan hingga 1,8 ton ikan bandeng di area seluas 3 hektar dalam sekali panen.

Ini menjadi potensi besar karena total luas tambak budidaya masyarakat di Desa Pangkahwetan mencapai 330 hektar.

“Dulu mungkin masih memakai cara tradisional, tapi sekarang dengan berbagai macam fasilitas baru ada kenaikan yang cukup signifikan. Dulu panen hanya 600 kuintal, tapi semenjak adanya tranformasi dapat mencapai 1,8 ton. Karena sudah ada teknologinya sehingga pembudidayaan menjadi lebih efisien,” ujar Gus Yani sapaan akrab bupati Gresik.

Melihat potensi ini, berbagai upaya terus dilakukan Pemkab Gresik demi memaksimalkan produktivitas kampung bandeng. Adapun bantuan yang diberikan adalah hibah paket budidaya kepada 58 pokdakan.

Tak hanya itu, ada pula bantuan dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo kepada Pokdakan Muara Jaya dan Sumber Arto Desa Pangkah Wetan, berupa 10 unit kincir air.

Ditambah dengan 525.000 ekor benih bandeng kepada Pokdakan Kali Paloh, Sumber Arto, Makmur Bahari, Bandeng Makmur, Muara Jaya, dan Tirta Kluwung, Desa Pangkahwetan.

Dari KKP memberikan bantuan pupuk urea non subsidi 120 ton untuk 240 kelompok pembudidaya ikan, serta satu paket peralatan pasca panen.

Lebih lanjut Gus Yani mengatakan saat ini permasalahan yang dihadapi adalah kelangkaan pupuk tambak bersubsidi.

Untuk itu, pemerintah daerah bersama seluruh lembaga terkait menerapkan uji coba 1 tambak bandeng dengan Demonstrasi Plot (Demplot) pupuk organik yang diinisiasi oleh Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono.

“Rata-rata Gresik di wilayah utara mulai Manyar, Bungah, Sidayu hingga Ujungpangkah fokus budidaya perikanan. Yang biasanya tradisi dicampur, tidak hanya bandeng tapi juga bader, nila, udang dan yang lainnya. Maka ini kita coba demplot 1 tambak tidak menggunakan pupuk kimia sama sekali,” ucapnya.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, mengucapkan terimakasih kepada Gus Yani karena telah mengizinkan riset budidaya ikan air payau menggunakan pupuk organik.

Menurutnya, hal ini akan sangat bermanfaat apabila terjadi kelangkaan pupuk kimia terus-menerus.

“Ketika ada kelangkaan pupuk kimia dan pupuk subsidi, ini akan menjadi permasalahan oleh petambak. Karena menggunakan pupuk tersebut sudah menjadi tradisi di sini. Maka kita melakukan riset bagaimana pupuk organik dapat menumbuhkan ganggang dan yang lain sebagai pakan ikan alami,” kata Bupati Ony.

Sementara itu, Kepala Desa Pangkahwetan Syaifullah Mahdi mengatakan, bahwa sejauh ini uji coba menggunakan pupuk organik profam berjalan lancar. Selama 4 bulan ini pertumbuhan bandeng cenderung baik.

“Lahan hampir 3 hektar ini kita coba 60.000 bibit bandeng setara 12 rean, meski umumnya cuma 2-3 rean. Dalam 4 bulan mulai Agustus sampai sekarang sudah berkisaran 1 kilo 3 ekor, paling kecil 1 kilo 4 ekor,” ujarnya.

Untuk itu, ia mewakili petani tambak Desa Pangkah Wetan mengucapkan terimakasih kepada Bupati Gresik dan Bupati Ngawi. Dengan ujicoba ini dapat menjadi titik balik dalam menghadapi situasi kelangkaan pupuk.

“Ketika kita dihadapkan problem kelangkaan pupuk, ada solusi cerdas berupa pupuk profam, idealnya 1 hektar 1 ton dengan harga per kilo Rp. 2.500 maka 1 ton Rp. 2.500.000,” ungkapnya.

Solusi tersebut secara langsung menjadi angin segar untuk para petani tambak. Yang awalnya secara umum 1 hektar membutuhkan pupuk kimia seharga Rp 7.000.000 hanya membeli pupuk, kini dapat teratasi dengan pupuk organik profam. Artinya mampu menghemat pengeluaran lebih dari 60 persen.(kb04)

Leave a Comment