Cakrawalapos.com
Peristiwa

Ramai Diperbincangkan di Tanah Air! Begini Asal-Usul Kelompok Etnis Rohingya

KABARBAIK.CO – Kelompok etnis Rohingya telah menjadi bagian integral dari Arakan selama berabad-abad. Kerajaan Arakan yang mayoritas Buddha sering kali mempekerjakan orang Rohingya dalam posisi pemerintahan dan militer.

Selama masa kolonial Inggris (1824-1948), hubungan antara Rohingya dan mayoritas Buddha Arakan mulai memburuk. Inggris memberikan lebih banyak otonomi kepada penduduk Buddha Arakan, yang memicu sentimen anti-Muslim di kalangan masyarakat. Pemukiman kembali orang Rohingya dari India oleh Inggris juga menambah ketegangan.

Kemerdekaan Myanmar pada tahun 1948 tidak membawa kedamaian bagi Rohingya. Konstitusi 1947 tidak mengakui Rohingya sebagai kelompok etnis, dan pemerintah Myanmar menolak memberikan kewarganegaraan kepada mereka.

Selama beberapa dekade berikutnya, Rohingya menghadapi diskriminasi sistematis, termasuk pembatasan akses pendidikan, pekerjaan, dan kebebasan bergerak. Ketegangan memuncak menjadi kekerasan komunal pada tahun 1978, 1982, dan 1992, yang memaksa ribuan Rohingya mengungsi ke Bangladesh.

Pada tahun 2017, dunia dikejutkan oleh krisis kemanusiaan Rohingya yang paling parah. Operasi militer Myanmar di Arakan sebagai respons terhadap serangan pemberontak Rohingya memicu eksodus massal pengungsi Rohingya ke Bangladesh.

Laporan PBB menuduh pasukan Myanmar melakukan pembantaian, pemerkosaan, dan pembakaran rumah secara sistematis terhadap Rohingya. Lebih dari 700.000 Rohingya melarikan diri ke Bangladesh, menciptakan kamp pengungsi terbesar di dunia.

Situasi Rohingya di Myanmar hingga saat ini masih belum membaik. Mereka tetap menghadapi diskriminasi sistematis dan tidak memiliki kewarganegaraan. Pemulangan pengungsi Rohingya ke Myanmar pun menemui jalan buntu karena pemerintah Myanmar tidak memberikan jaminan keamanan dan hak-hak dasar bagi mereka.

Masa depan Rohingya masih diliputi ketidakpastian. Komunitas internasional terus mendesak pemerintah Myanmar untuk mengakui hak-hak Rohingya dan mengakhiri diskriminasi. Namun, tanpa perubahan politik yang signifikan di Myanmar, harapan bagi masa depan Rohingya yang lebih cerah masih terasa jauh.
Semoga konten ini dapat memberikan manfaat.(HMD)

Leave a Comment